ItineraryPakej Bromo Malang 4 Hari 3 Malam. Itinerary Pakej Bromo Malang 4 Hari 3 Malam merupakan scudle trip pakej percutian Surabaya 4h3m dengan program trip pakej lawatan ke tempat terbaik di Surabaya, iaitu Gunung Bromo, Malang Batu City Tour. Gunung Bromo merupakan tempat percutian menarik di Surabaya, Indonesia yang terkenal memiliki Sunrise indah sekaligus memiliki tempat pelancongan
PakejPercutian Jogja 4 Hari 3 Malam. Berikut ini adalah itinerary dalam pakej percutian Jogja 4 hari 3 malam yang kami tawarkan. Hari 1: Pantai Timang. Kami akan menjemput Anda saat tiba di Lapangan Terbang Antarabangsa Adisucipto Yogyakarta; Kemudian wisata Pantai Timang, naik gondola (hanging chair) Kembali ke bandar; Check in hotel, istirahat
HariKe 3 Solat, Bersiap, Breakfast Tanjung Rhu, Balik Homestay utk check out *bungkus mknan utk lunch Lunch, Kemas barang, Mandi, Check Out Solat Jumaat kt Pekan Kuah, HIG, SAGA Mall Lepak Dataran Helang Pantai Cenang, Solat, Dinner Tiba di Airport, Solat, Berlepas Di atas adalah contoh itinerary percutian 3 hari dua malam di Langkawi.
Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. Liburan telah tiba! Ke mana ya enaknya? Dulu saya pernah baca di blog orang lain tentang Penang. Kelihatannya sangat menarik. Akhirnya saya memutuskan untuk liburan ke Penang, Malaysia totalnya selama 4 hari 3 malam, berikut itinerary-nya! Nah, saya juga cukup beruntung karena menemukan promosi dari maskapai Airasia. Paket yang terdiri dari tiket pesawat promo Jakarta – Penang PP ditambah dengan hotel selama 3 malam, harganya cuma Rp 1,4juta saja! Murah sih ini, teman kampus saya juga pengen ikutan saking murahnya. Jadi, saya yang biasanya backpackeran solo kali ini berlibur bersama tiga orang teman lain. Sebenarnya bisa sih menghemat biaya liburan, tapi karena teman-teman saya tidak mau menginap di hostel, ya jadinya pilih nginep di hotel deh. Mengenal tentang Penang Sebelum masuk ke bagian itinerary, ada baiknya kalau kita mengenal Penang terlebih dahulu. Penang itu di mana sih? Penang adalah sebuah bagian federasi dari Malaysia yang terletak di sebelah Barat Laut semenanjug Malaysia. Penang dibagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian daratan yang bernama Seberang Perai dan bagian pulau. Nah, ibu kota Penang bernama Georgetown, yang terletak di bagian pulau. Tempat wisata yang terkenal di Penang kebanyakan di Georgetown-nya atau di bagian pulau. Bahkan, kalau kamu naik pesawat langung ke Penang bakal mendarat di bandara Georgetown. Penang itu seperti titik kumpulnya berbagai kebudayaan karena dulunya merupakan pusat perdagangan yang penting. Kamu bisa merasakan kebudayaan India, Chinese, Malaysia, Peranakan, Thailand, bahkan Eropa. Berasa seperti di Eropa bukan? Di Penang enaknya ngapain aja ya? Kamu bisa coba ikutin itinerary saya liburan ke Penang selama 4 hari 3 malam. Day 1 Tiba di Penang Highlight Little India Han Jiang Ancestral Temple Sri Mahamariamman Temple Hari yang ditunggu telah tiba. Saatnya berangkat ke Penang. Karena jadwal penerbangan kami berangkatnya jam pagi, kami pun memutuskan untuk bermalam di Bandara Soekarno Hatta. Penerbangan dari Jakarta ke Penang memakan waktu sekitar 2 jam. Sampai di Bandara Georgetown kok banyak orang yang pakai kursi roda ya. Saya baru ingat kalau Penang adalah tujuan populer untuk berobat juga termasuk kanker. Dari bandara kami naik bus nomor 401E tujuan Komtar 20 menit karena hotel kami berlokasi di area tersebut. Setelah sampai, terlihat sebuah bangunan tinggi dengan nama Continental. Itu pasti hotelnya. Jalanan di Georgetown Saya dan teman-teman menggeret koper sampai ke bangunan tersebut, ternyata salah hotel. Nama hotel tersebut Hotel Grand Continental sedangkan hotel kami bernama Hotel Continental. Jalan lagi deh, panas lagi. Akhirnya setelah tanya sana sini sampai juga di hotel yang benar. Setelah mengurus check-in kami beristirahat sejenak. Baru deh mulai keliling Georgetown. Kami mengunjungi daerah Little India dan beberapa kuil di sekitaran yaitu Han Jiang Ancestral Temple dan Sri Mahamariamman Temple. Cukup gampang untuk ke mana-mana soalnya areanya tidak terlalu luas, jalan kaki juga bisa. Untuk makan malam kami nyobain makanan India dan Chinese, ada Ghee Tosai, Roti Canai, Wan Tan Mee, dan Lo Mie. Day 2 Keliling area kota tua di Georgetown Highlight Cheong Fatt Tze Mansion Penang State of Museum Church of Assumption St. George Church City Hall Fort Cornwallis Rencana kami di hari kedua adalah mengunjungi tempat wisata bersejarah di area kota tua Georgetown. Enaknya di Georgetown bus gratis yang disebut dengan Central Area Transit CAT bus untuk keliling kota. Tujuan pertama kami adalah Cheong Fatt Tze Mansion. Letaknya pas di belakang hotel kami. Mansion ini dulunya adalah rumah dari seorang tokoh berpengaruh di masa abad-19. Cheong Fatt Tze Mansion Ciri khas dari mansion ini adalah warna bangunan yang didominasi dengan warna biru. Cheong Fatt Tze Mansion memiliki gaya arsitektur dan desain interior kebudayaan Cina. Furniturnya juga sebagian besar dikirim langsung dari Cina. Sekarang Cheong Fatt Tze Mansion dijadikan sebagai butik hotel namun tetap bisa dikunjungi pada jam-jam tertentu. Kamu bisa ikutan tur di jam 11 dan 2 siang dengan harga RM 25/orang beli tiket. Selanjutnya kami berjalan ke area kota tua dengan gedung-gedung kolonial. Yang pertama kami temukan adalah Penang State of Museum yang dibuka setiap hari kecuali hari Jumat dan libur nasional. Harga tiket masuknya murah cuma RM 1 saja. Di museum ini kamu bisa mempelajari sejarah Penang mulai dari zaman ketika Bangsa Kolonial Inggris memerintah, sampai penjajahan Jepang pada Perang Dunia II. Court Building Next, ada Court Building atau tempat pengadilan yang sudah ada dari tahun 1808. Kemudian Church of Assumption – St. George Church – City Hall. Kami cuma foto-foto di luar saja. Tujuan terakhir di area kota tua adalah Fort Cornwallis yang merupakan benteng pertahanan yang bertujuan untuk melawan bajak laut, tentara dari Kedah, dan juga Prancis di masa perang Napoleonic. St. George Church Dulu ketika kami ke sana harga tiket masuknya masih murah cuma RM 2, sekarang saya cek lagi harga tiket sudah naik menjadi RM 20 tahun 2020. Sore hari kami cuma jalan-jalan ke Queens Bay Mall sambil menuju view point untuk melihat teluk dan Jembatan Butterworth dari kejauhan. Day 3 Pantai Batu Feringghi – Kuil Kek Lok Si Untuk destinasi yang agak jauh, biasanya bus berangkat dari Terminal Komtar. Awalnya kami berencana ke Botanical Garden terlebih dahulu tapi setelah hampir menungu sejam busnya tidak datang-datang. Jadinya kami memutuskan untuk pergi ke Pantai Batu Feringghi dengan menggunakan bus nomor 101. Lama perjalanan kurang lebih 30 menit saja. Cukup kecewa ketika sampai, cuacanya agak mendung. Pantainya tidak terlalu ramai karena kami datangnya kepagian. Kata penjaga pantai biasanya ramai pas malam. Di sini juga bisa main jetski dan banana boat. Pantai Batu Feringghi Tidak terlalu lama di pantai, kami naik bus ke Stesen Tanjung Bungah untuk ngambil bus ke Kuil Kek Lok Si. Ternyata salah! Google Maps nyebutin bisa ke Kek Lok Si dengan bus nomor 501 dari Stasiun Tanjung Bungah. Setelah sampai di sana ternyata bus nya salah, harus naik bus nomor 502 dan bukan dari Tanjung Bungah. Kami harus naik bus menuju Balik Pulau dan busnya berasa kayak naik roller coaster. Bus melaju kencang di jalanan yang berkelok-kelok. Hanya 15 menit tapi berasa seperti sejam, kalau lebih lama saya bisa muntah kali. Sampai di Stasiun Balik Pulau, kami naik bus no 502 ke Kuil Kek Lok Si yang terletak di area Air Itam. Tidak sia-sia kami mengalami perjalanan yang sulit, Kuil Kek Lok Si benar-benar wow! Kuil Kek Lok Si Dari pintu masuk harus naik tangga yang melewati toko-toko suvenir untuk menuju ke kuil utama. Harus dilanjutkan lagi dengan semacam lift seharga RM 2 satu arah untuk menuju bagian atas kuil. Kompleks kuil Buddhist ini memiliki beberapa ruang berdoa, biara, dan juga taman. Di area paling tinggi ada Patung Dewi Kwan Im raksasa. Puas mengelilingi Kuil Kek Lok Si, kami kembali ke Komtar dengan menggunakan bus nomor 101. Day 4 Pinang Peranakan Mansion Di hari terakhir kami masih punya cukup banyak waktu karena pesawat pulang ke Jakarta berangkatnya malam hari. Jadinya kamu masih sempat berkunjung ke Pinang Peranakan Mansion. Istilah “Peranakan” diberikan kepada keturunan yang memiliki darah campuran Cina dan Melayu. Sebutan lainnya adalah Baba – Nyonya. Saat ini Pinang Peranakan Mansion merupakan sebuah museum dengan koleksi peninggalan lebih dari 1,000 benda seperti perhiasan, perabotan kayu, dan juga barang pecah belah yang diimpor dari Eropa. Harga tiket masuk Pinang Peranakan Mansion adalah RM 20. Untuk kesini kamu bisa bus gratis. Jujur saya terpesona dengan barang-barang antik dan mewah yang dipajang di museum ini. Koleksi perhiasanFurnitur di Pinang Peranakan Mansion Tips liburan ke Penang Beberapa tips yang mungkin membantu kamu jika ingin berlibur ke Penang. Saya sarankan menginap di area Komtar agar lebih gampang ke mana-mana. Cara menuju area Komtar dari bandara adalah dengan menggunakan bus no 401, 401A and 401E 1 jam. Di airport ada peta dan panduan tentang tempat wisata populer di Penang. Ambil saja karena ada informasi rute bus juga jadi sangat membantu. Kamu bisa beli kartu SIM dengan kuota 15 GB dengan masa berlaku selama 7 hari yang bisa diambil di bandara. Harganya cuma RM 25 saja. Klik di sini untuk membeli kartu SIM. Di sekitar Kota Tua Georgetown kamu bisa naik bus gratis yang bernama CAT bus. Bus ini beroperasi dari jam 6 pagi – malam dengan frekuensi setiap 20 – 30 menit. Harga tiket rapid bus untuk tujuan seperti Batu Feringghi atau Kuil Kek Lok Si berkisar antara RM – RM Untuk menuju Kuil Kek Lok Si sebaiknya menggunakan bus nomor 203 atau 204 dari Komtar, kecuali kalau mau naik roller coaster seperti saya, hehe. Ada juga tempat wisata lain bernama Penang Hill. Saya dan teman-teman tidak ke sana. Di sini kamu bisa melihat pemandangan kota dari atas bukit. Kunjungi juga Penang Art Street untuk berfoto bersama mural-mural lucu. Penang terkenal dengan makanannya yang enak-enak. Kamu bisa nyari makan di sekitar Jalan Lebuh Chulia. Banyak makanan India dan Chinese food. Kalau sekalian mau main ke Kuala Lumpur juga kamu bisa baca itinerary liburan ke Kuala Lumpur selama 3 hari 2 malam dan juga rekomendasi tempat wisata di Kuala Lumpur yang bisa kamu kunjungi. Punya contoh itinerary liburan ke Penang yang berbeda? Boleh tinggalkan di kolom komentar ya. [mc4wp_form id=”580″] Nonanomad bekerjasama dengan partner lain melalui program afiliasi. Yang berarti jika kamu booking melalui link di artikel ini, Nonanomad akan mendapat komisi tanpa kamu harus membayar lebih. Nah, dengan cara ini kami dapat terus menulis artikel tentang traveling. Jika artikel ini bermanfaat tolong di share ya di sosmed kamu. Menggunakan foto atau gambar dari situs ini diperbolehkan, asalkan sertakan juga ya link back ke situs Nonanomad. Terima kasih. Post Views 1,957
Bagi yang butuh referensi itinerary yogya 4 hari 3 malam, ini pengalaman saya dan suami saat jalan-jalan di Yogya. Semoga membantu dan menginspirasi perjalanan kalian ya. Rasanya, gak pernah bosan jalan-jalan di Yogya. Selalu ada pengalaman baru, selalu ada cerita baru, dan selalu excited dengan kota yang masih sangat kental dengan budaya lokalnya ini. Di bulan September lalu, saya berkesempatan jalan-jalan bersama dengan suami di Yogya selama 4 Hari 3 Malam. Inginnya, sih semua tempat-tempat asik di penjuru Yogya bisa kita kunjungi, tetapi karena waktu yang terbatas dan jatah cuti yang semakin menipis, akhirnya hanya beberapa tempat saja yang bisa kita kunjungi. Sebenarnya, bukan hanya daerah Kota Yogya yang kami kunjungi, tetapi sampai ke daerah-daerah di sekitarnya juga, seperti Sleman, Magelang, dsb. Untuk jalan-jalan berdua ini, kita memilih untuk pakai motor dibanding mobil. Selain karena lebih hemat dan menghindari macet, pakai motor lebih intimate sih hehehe. Jadi sebelum ke Yogya, kita sudah booking via whatsapp ke penyewaan motor. Kebetulan penyewaan motor ini kenalannya teman saya, jadi sudah enak dan terpercaya. Bahkan motornya juga langsung diantar ke hotel tempat saya menginap. Syarat peminjamannya hanya butuh menyerahkan KTP saja. Setelah itu kunci motor, motor, beserta dua helm dipinjamkan kepada kita. Untuk pembayarannya pun di akhir setelah sewa motor selesai. Di Yogya kemana saja? Ini itenerary Yogya 4 Hari 3 Malam, perjalanan saya bersama suami. Semoga bermanfaat bagi yang akan jalan-jalan di Yogya ya. Hari Pertama di Yogya Jam kami berdua naik pesawat dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta untuk menuju Bandara Adi Sucipto Yogya. Alhamdulillah perjalanan lancar dan pukul kami sudah sampai di Bandara Yogya. Menggunakan taxi online dari Bandara Yogya, kami pun menuju Hotel Grand Serela yang ada di wilayah Sleman. Walaupun ini wilayah Sleman, tapi hotel ini masih di perbatasan antara Yogya dengan Sleman. Jadi masih sangat dekat kalau mau jalan-jalan ke daerah Yogya. Sedangkan, kalau kita mau jalan-jalan ke wilayah Magelang atau wilayah Sleman lainnya pun tinggal lurus aja mengikuti jalan besar Yogya-Magelang dan dekat juga dari Hotel. Kamar Hotel Superior di Grand Serela Maafkan Gelap karena di foto saat dini hari kita akan berangkat + masih berantakan Kami menginap 4 Hari 3 malam di Hotel ini. Untuk kenyamanan dan fasilitas, hotel ini biasa saja sih. Tidak terlalu bagus tapi juga tidak bisa dibilang jelek atau tidak nyaman. So far, selama menginap disini cukup nyaman dan betah. Kami sengajak tidak memilih hotel yang fasilitasnya lengkap dan berbintang-bintang, karena memang sudah berencana bukan untuk staycation melainkan jalan-jalan ke banyak tempat. Jadi, tidak akan terlalu lama-lama di Hotel, selain dari istirahat, tidur, dan sarapan. Jam kami pun istirahat sebentar di hotel sambil memikirkan mau makan apa dan kemana. Kebetulan kami belum punya rencana yang pasti untuk jalan-jalan kemana saja, jadi benar-benar random dan spontan saat itu saja direncanakan. Hehehe. Pukul kami pun mulai keluar hotel dan menuju Rumah Makan Jejamuran yang ada di Jalan Pendowoharjo Niron, Pandowoharjo, Sleman. Dari hotel ke Jejamuran menempuh waktu sekitar 30 menit. Waktu itu sempat hujan gerimis, tapi kami hadang aja. Hehehe. Tapi pastinya tidak rugi karena bisa menikmati berbagai menu jamur yang enak-enak di rumah makan ini. Pelayanannya juga sangat cepat, jadi kita tidak perlu menunggu lama untuk bisa menikmati makanan yang kita pesan. Saat sebelum menikmati makanan di Rumah Makan Jejamuran, Sleman, Yogya Selain dari tempatnya yang sangat luas, suasana di Jejamuran juga sangat romantis. Ada beberapa tempat yang bisa kita pilih. Saya dan suami memilih tempat yang lampunya agak kuning temaram dan dekat dengan air mancur serta kolam ikan. Suara gemercik air jadi makin bikin betah deh. Oya, Jejamuran juga punya musholla yang cukup besar dan nyaman. Jadi tidak perlu khawatir kalau setelah jalan-jalan jauh dan mengejar waktu shalat, bisa shalat disini aja. Sekitar pukul kami pun selesai makan di Jejamuran. Tapi kami baru ingat kalau ternyata kami tidak membawa jaket. Padahal, cuaca di sekitar Yogya saat itu sedang musim hujan dan cukup dingin. Apalagi kami juga menggunakan motor kemana-mana, akhirnya kami pun mampir dulu membeli jaket sebelum pulang ke hotel. Setelah searching, kami pun mampir sebentar ke Toko Sakola Jalan Kapten Tendean No. 47 Wirobrajan, Yogya. Saya dan suami membeli jaket masing-masing 100ribu saja. Jadi toko baju ini sangat lengkap sekali lho! Saya saja tidak percaya, suami saya bisa dapat jaket bomber yang kece hanya dengan harga 100ribu. Hahaha. Hari Pertama, tidak terlalu banyak menghabiskan waktu lama-lama di luar. Kami langsung kembali ke hotel, karena rencananya besok pagi ingin lihat sunrise di Punthuk Setumbu dan harus berangkat dari hotel pukul pagi. Hari Kedua di Yogya Kemana saja kami berdua di hari kedua? Yang jelas kami mulai bangun sejak pukul dan berangkat perjalanan pukul Walau sedikit mengantuk dan rasanya masih ingin menempel di tempat tidur, kami tetap excited bersiap melihat sunrise. Punthuk Setumbu Kami harus bangun sepagi mungkin untuk bisa melihat sunrise yang muncul dari Candi Borobudur. Akhirnya kami pun berangkat pukul dari hotel menuju Punthuk Setumbu. Sebenarnya ingin sih melihat langsung sunrise dari Borobudur, tetapi biayanya cukup mahal. Kami pun tidak ingin berspekulasi karena belum tentu juga bisa terlihat pemandangan sunrise padahal sudah mengeluarkan kocek yang lumayan. Mending dibuat jajan dan coba makanan baru, hehe. Punthuk Setumbu, salah satu destinasi Cinta dan Rangga dalam film AADC Perjalanan menuju Punthuk Setumbu sedikit menyedihkan karena hujan gerimis datang subuh ini. Tapi kami lanjut perjalanan dengan menggunakan jas hujan. Untungnya hujan tidak lama dan kami pun tidak basah kuyup. Pukul kami sudah sampai di Puthuk Setumbu. Kami pun shalat dulu di mushola kecil yang ada di dekat tempat parkiran. Mendaki dari bawah menuju Punthuk Setumbu, rasanya lumayan melelahkan bagi saya yang jalan jauh dan naik-naik ke atas gunung duh payah ya, hehe. Kami pun menunggu sampai pukul tapi benar saja, pemandangan tertutup kabut. Pengunjung sudah ramai padahal dan ada yang mau shooting untuk pembuatan video juga. Tapi sayang, alam berbicara lain. Sunrise yang terutup kabut di Punthuk Setumbu Sambil menunggu kabut, saya pun ngantuk sekali rasanya. Tanpa sadar, saya pun tertidur sampai 1 jam lamanya di Punthuk Setumbu. Suami saya membiarkan saya tidur terlebih dahulu sampai saya terbangun sendiri dan melihat di sekitar sudah tidak ada pengunjung lain yang ada di atas. Hehehe. Akhirnya selepas saya bangun dari tidur, kami pun melanjutkan perjalanan untuk ke Candi Borobudur dan mencari sarapan dulu tentunya. Borobudur Sekitar jam saya bersama suami pun mencari-cari tempat makan di sekitar Borobudur. Sebetulnya agak aneh dengan Magelang, di tengah-tengah tempat wisata seperti ini, mengapa pukul belum banyak penjual makanan? Resto dan juga warung makan masih belum buka dan kami pun bingung akan sarapan dimana? Hampir 1 jam berlalu, kami pun tidak menemukan tempat makan yang layak dan benar-benar khas lokal daerah sini. Akhirnya kami pun masuk ke Borobudur dan makan di tempat-tempat jualannya. Tapi sayang sekali, harganya tidak sesuai dengan rasanya. Arca di Candi Borobudur Selesai sarapan, kami pun langsung masuk ke area Candi Borobudur. Sayangnya, kami disini tidak menggunakan jasa travel guide. Jadi, kami pun hanya mengingat kembali sejarah dan informasi detail tentang candi, hanya membaca di papan-papan informasi. Sambil sesekali kalau ada anak-anak sekolahan yang sedang mendapat penjelasan gurunya, kami pun ikut-ikut mendengar. Hehehe. Dulu, Borobudur masuk dalam 7 keajaiban dunia ya? Tapi sayangnya sekarang tidak lagi. Saya pun melihat, kawasan wisata candi Borobudur ini nampaknya kurang dimonetasi. Tidak banyak informasi tentang candi, event-event disini juga jarang-jarang diadakan, dan dari segi kerapihan masih jauh dari Candi Prambanan nanti saya ceritakan ya. Semoga kedepannya, ada perbaikan ya. Supaya semakin banyak wisatawan yang mampir ke Borobudur. Makan Siang di Warung dan Kopi Khas Wirosani Seperti saya ceritakan sebelumnya, kami tidak merencanakan secara detail perjalanan di Yogya. Benar-benar berpikir dan mencari ide on the spot. Akhirnya, sekitar pukul kami duduk di sekitar pintu Borobudur. Suami saya akhirnya terpikir untuk mencari tempat makan enak dan suasana alam-nya masih segar, misalnya makan dengan pemandangan sawah. Eh, ketemu dong! Akhirnya kami dari Magelang, menuju daerah Wirosani, Sleman dan Makan Siang di Warung dan Kopi Khas Wirosani. Warung Kopi Wirosani, Gondong, Donoharjo, Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogya Disini udaranya sejuk sekali dan nuansa alamnya dapet banget. Gak nyangka ada resto dan café seperti ini, di tengah-tengah desa hehehe. Perjalanan dari Magelang ke Wirosani ini sekitar 45 menit dengan menggunakan motor. Lumayan jauh sih ya, 45 menit di sini nggak sama dengan di Jakarta pastinya. Tapi saya dan suami nggak nyesel, karena bisa menikmati beragam menu yang harganya sangat murah plus nuansa alam yang sejuk. Ditambah hujan rintik-rintik, makin bikin kita gak mau pergi dari sini. Suasana Outdoor di Warung Kopi Wirosani sayang hujan, jadi nggak bisa duduk disitu Oya kopi disini juga enak sih kalau kata suami saya yang pecinta kopi. Soal harga, ya jauh dari kopi-kopi yang ada di kedai atau café tengah kota. Tapi kualitasnya yang masih OK lah. Hehehe. Walaupun jauh, kalau kalian pergi-pergi ke daerah Yogya atau Sleman, bisa lah mampir dulu kesini. Kami pun menghabiskan waktu dari pukul di Warung Wirosani, selanjutnya kita akan langsung mengunjungi Musium Ullen Sentalu. Museum Ullen Sentalu Setelah kenyang menikmati menu yang ada di Warung Kopi Wirosani, saya pun bersama suami langsung melaju ke Museum Ullen Sentalu yang ada di Kaliurang, Sleman, di bawah kaki gunung merapi. Perjalanan dari Warung Kopi Wirosani menuju Museum Ullen Sentalu sekitar 20 menit dengan jarak 12,9 Km. Tenang aja, walaupun jauh jaraknya perjalanan cepet kok karena gak macet, hehehe. Ditambah suasana yang sejuk-sejuk damai dan tentram sekali. Suasana di depan pintu masuk Museum Ullen Sentalu Jl. Kaliurang, Kaliurang Barat, Pakembinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Awalnya, saya juga agak sanksi. Emang ada ya, museum di bawah kaki gunung, masuk-masuk ke daerah seperti hutan ini? Ternyata beneran ada hehehe. Suami saya bilang museum ini sempat dapat penghargaan gitu. Sesampainya disana, ternyata terlihat tidak seperti museum. Kelihatannya sangat moderen dan lebih cocok dibilang Art Gallery kalau dari luar. Padahal di dalamnya ada banyak benda-benda bersejarah, lho! Suasana saat keluar dari Museum Ullen Sentalu Untuk berkeliling museum, nantinya kita akan diajak bersama dengan pengunjung lainnya bersama-sama dengan guide. Waktu disana, saya barengan dengan dedek-dedek mahasiswa Yogya yang lagi liburan sama teman-temannya. Hehehe. Tapi asyik sih, mereka senang bercanda soalnya, hehehe. Tiket Masuk Museum Ullen Sentalu Rupiah Setiap masuk kesini, kita akan bayar Rupiah saja. Nanti saat jalan-jalan keliling museum, kita akan dipandu oleh guide dari Ullen Sentalu. Waktu kesana, saya dipandu oleh seorang Mbak yang sepertinya hafal sekali sejarah-sejarah Indonesia, khususnya di Yogya. Dia juga sepertinya sudah hapal betul kisah dan cerita di balik setiap foto, lukisan, atau benda-benda yang ada. Sayangnya, saat berkeliling kita tidak boleh mengambil foto atau video. Jadi Cuma menikmati dan mengikuti mbak-nya aja. Kalau mau foto-foto ada spot khususnya. Yang bikin gak nyangka juga, disini ada ruang bawah tanahnya lho. Makan Es Krim Gelato Setelah dari Museum Ullen Sentalu, kita lanjut akan kembali ke kota. Akhirnya kami pun melakukan perjalanan dari Kaliurang menuju Tempo Gelato dengan jarak hampir 27Km. Jauh banget ya mainnya? Hehehe. Jadi, ada waktu sekitar 1 jam untuk perjalanan kesana. Dari Museum Ullen Sentalu, kami berangkat pukul dan sampai di Tempo Gelato sekitar pukul lebih. Es Krim Tempo Gelato Yogya Jl. Prawirotaman Brontokusuman, Mergangsan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta Penasaran sih sama es krim satu ini. Jadi, walaupun hujan ya tetep aja dingin-dinginan makan es krim. Hehehe. Setelah coba, ternyata kalau saya lebih suka es krim susu biasa lho dibanding gelato. Entah kenapa ya? Terus saya dan suami ambil porsi yang harganya 40ribu dengan bonus wafle kering. Kenyang banget, sampai-sampai saya juga gak habis. Hehehe. Gak lama-lama disini, kami pun langsung ke hotel untuk mandi dan istirahat sebentar. Jalan Malam Santai di Malioboro dan Makan Malam di Angkringan Setelah istirahat sebentar hingga waktu isya, kami pun melanjutkan jalan-jalan sebentar di Malioboro. Suami saya juga ingin banget lihat musik jalanan yang ada di pinggiran trotoar Malioboro. Akhirnya kami pun mampir sebentar dan menikmati musik serta hebohnya orang-orang yang ikut bergoyang. Walaupun bukan hari libur, ternyata Malioboro tetap ramai dan macet ya. Hiburan rakyat di Jalan Malioboro Yogya Karena belum makan malam, kami pun makan malam di angkringan. Angkringan yang kami pilih adalah Cak Lek Man yang sangat legendaris di Yogya. Katanya, angkringan ini sudah ada sejak 1950 dan turun temurun dikelola keluarga. Harganya memang sangat murah dan rasanya juga enak. Saya pun gak segan-segan mengambil beberapa tusuk sate dengan berbagai jenis dan 2 nasi kucing. Hehehe. Angkringan Lek Man ini ada di sekitar Stasiun Tugu Yogya. Walaupun berada di jalanan yang tidak terlalu besar, jalanan ini pinggir-pinggirnya adalah angkringan lho. Disini selalu ramai pengunjung dengan menikmati makannya lesehan di sebrang tenda angkringan. Kapan lagi coba makan seperti ini, kalau nggak ke Yogya? Makan enak, kenyang, tapi hemat. Setelah kenyang, kami pun segera kembali ke hotel. Rasanya lelah sekali setelah perjalanan berpuluh kilo menggunakan motor. Itulah itinerary perjalanan saya bersama suami di Yogya selama 2 hari. Selanjutnya akan saya tulis juga untuk itinerary hari 3 dan ke-4. Semoga bermanfaat.
Skip to content Away September ceriaaa … Sebagai pembuka bulan September ini, aku ingin ngasih informasi, kalo laman ini adalah blog baru aku. Akhirnya aku memutuskan untuk beralih dari blog lama ke wesbite. Dan inilah hasilnya, semoga saja lebih menyenangkan untuk dibaca-baca. *Case closed* Lanjuttt … Berhubung sudah ada ada tiket promo beredar di sosial media dan pas banget aku balik dari jalan-jalan Melaka – Malaysia. Disini, aku akan berbagi mengenai itinerary yang kubuat seadanya. Jadi, itinerary ini adalah hasil aktual yang sudah aku dan kawan-kawan lakukan dan ga beda jauh dari rencana itinerary yang dibuat sebelum berangkat. Tapi, aku mau spoiler dulu mengenai tempat-tempat yang aku kunjungi di Melaka dan Malaysia sebelum kalian heran kok cuma segitu yang kami kunjungi. Maklum, faktor kelelahan dan usia wkwkw. Hari pertama, kami explore Melaka dan sebenarnya ga banyak tempat yang dikunjungi karena ngejar bas ke KL jadi aku milih di sekitaran Red Building Bangunan Merah dan Jonker Street night market pas di malam hari. Untuk hari kedua dan ketiga, kami explore di sekitaran Bukit Bintang, KLCC dan Dataran Merdeka. Kalau kalian bertanya, kok ga ke Batu Cave? karena dari awal memang sengaja ga berminat kesana hehehe so kami milih yang di KL. Sementara, hari terakhir, kami habiskan di hotel karena persiapan untuk balik Jogja. Untuk lebih bisa bayanginnya gimana perjalanan ala-ala backpacker yang sebenarnya ga backpacker banget sih wkwk, kalian bisa unduh itinerary disini. Notes Bagi kalian yang menginap di hotel Malaysia, sekarang ada kebijakan dari pemerintah untuk membayar Tourism Tax dan perhari adalah RM 10. Biasanya, kalian bisa lihat di announcement paper. Post navigation
itinerary malaysia 4 hari 3 malam 2018